Traffic cone adalah perangkat yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas dan bersifat sementara. Nama lain traffic cone adalah kerucut lalu lintas. Jaman sekarang mungkin orang-orang sudah tahu tentang apa itu traffic cone. Alat keselamatan jalanan ini sudah banyak beredar dimana-mana. Banyak toko safety jual traffic cone atau safety cone, sehingga cukup mudah untuk mendapatkan produk ini. Perangkat keselamatan ini memiliki beberapa tipe dan dengan fungsi yang berbeda, seperti cone jalanan, cone parkir, cone lalu lintas dan lainnya. Namun tahukah Anda bagaimana sejarah penemuan alat ini? Langsung saja kita bahas selengkapnya.
3 Sejarah Menarik Penemuan Traffic Cone
Ada tiga kisah tentang sejarah penemuan traffic cone yang beredar di internet. Kisah pertama datang dari seorang pria berkebangsaan Amerika bernama Charles P Rudabarker, yang pertama kali membuat alat ini menggunakan beton dan semen pada tahun 1914. Dia membuat perangkat ini dan menggunakannya di New York.
Kisah kedua berasal dari Charles D. Scanlon, seorang pelukis jalanan di Los Angeles, Amerika Serikat. Dilansir dari situs theuniversealgroup.ca, pria ini memiliki ide untuk membuat penanda dari kayu untuk membatasi pengendara mobil dari cat yang masih basah. Namun pada kenyataannya, penanda kayu ini sering hancur dilindas.
Tidak puas dengan hal ini, Charles D. Scanlon berinovasi dengan membuat penanda jalan berbentuk kerucut berongga menggunakan bahan kulit ban bekas. Tiga tahun setelahnya, Scanlon mematenkan penemuannya sebagai penanda keselamatan yang dapat menahan angin. Penanda tersebut dibuat dari material ringan yang tak mudah rusak jika ditabrak oleh kendaraan. Pada tahun 1947, Interstate Rubber Products Corporation mulai memproduksi traffic cone seperti yang kita kenal saat ini.
Kisah ketiga datang dari Inggris, dimana kerucut lalu lintas pertama kali digunakan pada tahun 1950-an dengan material kayu. Seiring dengan berkembangnya jaman, pada tahun 1961 pembuatan produk ini berganti dengan material plastik PVC yang di desain oleh David Morgan dari Oxford.
Ukuran dan Standar Penggunaan Cone Lalu Lintas
Seiring berkembangnya teknologi, terdapat penambahan sticker reflective pada traffic cone yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitasnya. Saat ini juga sudah ada peraturan standar pembuatannya, yaitu BS EN 13422 sebagai pedoman untuk menentukan sudut vertikal dan beratnya.
Jika ukurannya besar, maka cone jalanan ini akan digunakan untuk are kendaraan cepat. Manfaat lainnya dari produk ini adalah bisa digunakan sebagai cone parkir untuk area indoor maupun outdoor. Cone parkir ini juga bisa sebagai petunjuk tanda bahaya seperti jalan yang basah atau licin.
Berikut ini adalah pembagian berat dan ukuran traffic cone yang sesuai dengan penggunaannya:
- Cone parkir dengan ukuran 12 inci dan berat 0,68 kilogram biasa dipasang di area indoor maupun outdoor.
- Cone lalu lintas berukuran 18 inci, dengan berat 1,4 kg biasa digunakan di luar ruangan seperti saat melakukan pengecatan garis jalan.
- Cone lalu lintas yang memiliki ukuran 28 inci (711 mm) dengan berat 7 lb (3,2 kg) biasa digunakan pada jalan yang bukan merupakan jalan tol seperti jalan lokal.
- Cone Jalanan berukuran 28 inci dengan berat 4.5 kg dapat digunakan pada jalan raya maupun jalan tol.
- Cone lalu lintas yang memiliki ukuran 36 inci serta berat 4,5 kg juga dipasang pada jalan raya atau jalan tol.
Nah, itu tadi penjelasan tentang sejarah penemuan traffic cone yang menarik. Mulai dari digunakan oleh pelukis, polisi, hingga akhirnya disepakati untuk satu tujuan yaitu sebagai perangkat keselamatan lalu lintas. Jika Anda ingin beli traffic cone, silahkan hubungi toko safety terdekat di wilayah Anda. Bagi yang tinggal di wilayah Jakarta, silahkan menghubungi Safety World untuk kebutuhan alat safety Anda.
Related Posts