Ruang terbatas merupakan ruang yang tidak dirancang untuk hunian terus menerus dan sulit untuk masuk dan keluar. Biasanya, ruang terbatas memiliki tempat yang kecil dan area tertutup dengan ventilasi terbatas, sehingga ada potensi bahaya bagi pekerja. Beberapa contoh ruang terbatas, yaitu tangki, lubang, cerobong asap, silo, selokan bawah tanah, saluran pipa, terowongan, sumur, dan tempat penyimpanan. Ruang terbatas biasanya hanya memiliki satu titik masuk atau keluar dan dapat menimbulkan banyak risiko bagi pekerja di lingkungan ini. Selain itu, di dalam ruang terbatas memiliki bahan-bahan berbahaya dalam bentuk gas, uap, asap, dan debu beracun atau mudah terbakar serta bahaya lainnya. Maka dari itu, sangat penting para pekerja di ruang terbatas memiliki pemahaman menyeluruh tentang bahaya yang terkait dan langkah-langkah keselamatan untuk mengurangi bahaya tersebut. Dalam artikel ini akan membahas mengenai bahaya yang timbul di ruang terbatas dan prosedur keselamatan bekerja di ruang terbatas, yuk simak berikut ini!
Bahaya yang Timbul di Ruang Terbatas
1. Kekurangan oksigen
Ruang terbatas sering kali memiliki ventilasi yang terbatas, sehingga dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen. Hal ini berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas, pingsan, dan dalam kasus yang serius hingga kematian. Maka dari itu, pekerja tidak boleh terlalu lama berada di dalam ruang terbatas karena bisa kekurangan oksigen.
2. Gas beracun atau mudah terbakar
Ruang terbatas dapat mengandung gas berbahaya, seperti metana, karbon monoksida, atau hidrogen sulfida, dan beberapa berpotensi untuk menyala, sementara yang lain dapat menyebabkan keracunan. Bahan berbahaya tersebyt dapat mengakibatkan terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang berlebihan yang memicu terjadinya kebakaran dan peledakan.
3. Bahaya fisik
Ruang terbatas, sesuai dengan namanya yang memiliki tempat sempit, sehingga ada keterbatasan untuk bergerak. Bahaya ini dapat meningkatkan beberapa risiko, seperti terpeleset, tersandung, terjepit, hingga terjatuh yang bisa menyebabkan memar, terluka, dan cedera lainya.
4. Terjebak atau tertelan
Pekerja ruang terbatas terperangkap atau tertelan dalam ruang terbatas yang bisa menyebabkan cedera atau kematian. Biasanya, terjebak atau tertelan oleh padatan atau cairan karena struktur atau konfigurasi ruangan yang bersekat dan bertingkat.
5. Kepanasan
Ruang terbatas seringkali panas dan lembap karena di dalam ruang terbatas hanya sedikit udara yang masuk sehingga bisa berpotensi menyebabkan kelelahan akibat kepanasan atau serangan panas.
6. Kesulitan komunikasi
Jika sudah berada di dalam ruang terbatas maka komunikasi dapat menjadi sulit. Biasanya, di dalam ruang terbatas kesulitan sinyal dalam berkomunikasi, hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kecelakaan akibat kurangnya komunikasi (miss communication).
Prosedur Keselamatan
Karena bahaya-bahaya di atas sehingga seringkali pada saat melakukan penyelamatan di ruang terbatas sangat sulit. Akibat upaya penyelamatan pekerja mengalami kesulitan, maka banyak korban yang dilaporkan dari pekerjaan ruang terbatas. Maka dari itu, pekerja dan perusahaan harus mengikuti prosedur yang benar dan menggunakan peralatan yang benar dan sesuai untuk menghindari bahaya yang akan terjadi di ruang terbatas. Untuk memastikan keselamatan para pekerja di lingkungan ruang terbatas, prosedur keselamatan berikut ini yang harus diterapkan:
1. Risiko dalam tugas
Sebelum memasuki ruang terbatas, penilaian risiko menyeluruh harus dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada di ruang terbatas dan tindakan yang tepat untuk mengendalikan bahaya tersebut. Tidak hanya itu, perlu melakukan evaluasi titik-titik sumber energi yang memerlukan pengisolasian. Dan sudah memastikan bahwa jalan masuk dan keluar ke ruang terbatas aman terkendali.
2. Sistem izin masuk
Sebelum pekerja diizinkan memasuki ruang terbatas, sistem izin masuk harus ada. Izin ini harus mencakup daftar periksa semua tindakan keselamatan dan kesehatan yang harus dilakukan sebelum masuk, seperti menguji kualitas udara, mengamankan ruang, dan memastikan peralatan komunikasi tersedia.
3. Memastikan ventilasi dengan baik
Sebaiknya, sebelum masuk sudah pastikan semua peralatan ventilasi, seperti blower dan kipas angin harus dipasang untuk ventilasi ruangan dengan baik guna membantu memastikan udara di ruang tertutup aman untuk dihirup. Jenis dan metode ventilasi yang sesuai harus diidentifikasi dalam penilaian risiko.
4. Pengujian atmosfer
Menguji kualitas udara sebelum masuk sama pentingnya memantau kualitas udara di ruang terbatas saat pekerja berada di dalam untuk memeriksa potensi bahaya, seperti kadar oksigen yang rendah, gas yang mudah terbakar, atau uap beracun, Sebaiknya, dilakukan deteksi dini untuk meningkatkan ventilasi atau mengevakuasi ruangan, mengurangi risiko cedera atau kematian. Melakukan pengukuran kandungan gas yang ada di ruang terbatas dengan menggunakan gas detector sebelum, sesudah, dan selama melakukan pekerjaan.
5. Menggunakan APD yang benar dan sesuai
Jika pekerja memasuki area ruang terbatas wajib selalu menggunakan APD yang benar dan sesuai, seperti respirator, helm, sarung tangan, pakaian pelindung, body harness, dan sepatu safety untuk membantu melindungi diri dari bahaya yang akan terjadi. Pastikan bahwa APD yang digunakan telah sesuai dengan standar (rekomendasi IBPR dan MSDS) dan digunakan dengan benar supaya dapat memberikan perlindungan secara maksimal. Selain itu, menentukan apakah self contained breathing apparatus (SCBA) diperlukan untuk memasuki ruang terbatas sesuai dengan rekomendasi IBPR dan MSDS.
6. Peralatan yang memadai
Hal ini tidak boleh terlupakan, sangat penting untuk menyediakan pencahayaan yang memadai di dalam ruang terbatas untuk memungkinkan pekerja melihat potensi bahaya dan menavigasi ruang dengan aman. Jika penerangan di ruang terbatas cukup baik maka bisa memperlancar proses selama bekerja para pekerja. Selain itu, tangga yang digunakan untuk turun dan naik sudah pastikan terpasang dengan baik dan aman supaya tidak ada korban akibat terjatuh atau terpeleset.
7. Training rencana penyelamatan
Rencana penyelamatan terperinci harus ada sebelum pekerjaan ruang terbatas dilakukan dan sangat penting bahwa setiap orang yang terlibat untuk masuk ke ruang terbatas dilatih tentang rencana penyelamatan itu. Seperti yang sudah dikatakan di atas, banyak korban dari pekerjaan ruang terbatas adalah pekerja yang berusaha menyelamatkan rekan kerja yang tidak mampu sehingga ia menjadi korban kecelakaan juga. Oleh karena itu, sangat penting setiap pekerja mengikuti pelatihan penyelamatan yang tersedia dalam upaya penyelamatan untuk diri sendiri dan rekan kerja.
8. Komunikasi
Tetapkan prosedur komunikasi yang jelas antar pekerja dengan baik di dalam maupun di luar ruang terbatas untuk memastikan bahwa pekerja dapat dipantau dan didukung setiap saat. Selain itu mempersiapkan Emergency Response yang diperlukan untuk penyelamatan serta mengkomunikasikannya kepada semua orang yang terlibat. Jika saat pekerjaan berlangsung dan terdapat potensi bahaya lain sehingga menyebabkan pekerjaan dibatalkan, maka harus segera dikomunikasikan segara kepada rekan kerja lainnya untuk menghindari bahaya tersebut dan harus segera dilakukan pengecekan ulang area kerja tersebut.
Nah, di atas penjelasan bahaya yang timbul dan penjelasan beberapa prosedur keselamatan untuk bekerja di ruang terbatas. Bagi Sahabat Safety yang bekerja di ruang terbatas sebaiknya tidak mengabaikan prosedur-prosedur keselamatan di atas untuk menghindari risiko bahaya yang akan terjadi. Jika kamu membutuhkan APD untuk bekerja di ruang terbatas, bisa dapatkan dengan mudah dengan harga terjangkau hanya di Safety World. Kunjungi E-Commerce kami untuk cek ketersediaan dengan klik Tokopedia Safety World atau Shopee Safety World
Related Posts