Gas adalah salah satu bentuk atau benda selain benda cair dan padat. Gas memiliki sifat-sifat seperti transparan, gas dapat terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya, dan gas di dalam ruang dapat memberikan tekanan ke dinding. Gas ada yang berbahaya dan ada yang tidak. Nah, untuk mengetahui gas itu berbahaya perlu adanya alat pendeteksi gas supaya dapat dihindari dan ditanggulangi. Karena keselamatan di tempat kerja adalah hal yang sangat penting dan harus menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan dan karyawan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menggunakan alat yang tepat untuk mendeteksi gas berbahaya, seperti gas detector. Di dalam artikel ini, akan membahas mengenai pengertian gas detector, fungsinya, serta jenis-jenis gas detector untuk keselamatan kerja.
Pengertian Gas Detector
Gas detector atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai detektor gas merupakan perangkat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas beracun, bahan kimia berbahaya, atau gas yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Pada umumnya, alat ini banyak digunakan pada bidang atau industri yang berhubungan dengan tempat yang rawan terjadi kebocoran gas seperti pabrik, lokasi pertambangan, laboratorium, kilang minyak, dan pekerja di ruang terbatas. Alat ini sangat penting karena banyak gas kimia beracun yang mungkin menyatu dengan udara yang bisa membahayakan keselamatan manusia, terlebih di tempat yang terekspos bahan-bahan kimia.
Fungsi dan Kegunaan Gas Detector
Fungsi utama dari Gas Detector adalah kemampuannya untuk mendeteksi atau mengetahui keberadaan gas-gas di udara serta mengukur konsentrasi atau kadar gas di udara secara cepat dan akurat. Alat ini akan dapat memberikan peringatan dini jika gas melebihi ambang batas yang ditentukan, sehingga memungkinkan tindakan pencegahan dan evakuasi yang cepat untuk menghindari bahaya serius. Kegunaan gas detector ini membantu mengidentifikasi keberadaan gas beracun seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, gas alam, propana, amonia, dan masih banyak lagi.
Dalam industri minyak dan gas, alat ini digunakan untuk mengawasi dan mendeteksi kebocoran gas di area penyulingan, kilang, dan fasilitas produksi. Dalam industri kimia, alat ini penting untuk menjaga keamanan dan mengidentifikasi kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk di laboratorium, alat ini digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan paparan gas saat melakukan percobaan atau analisis kimia. Dengan adanya alat ini dapat membantu mencegah kecelakaan dan melindungi keselamatan pekerja.
Jenis-Jenis Gas Detector
1. Toxic Gas Detector
Tipe gas detector ini untuk mendeteksi adanya gas-gas yang berbahaya dan beracun di lingkungan sekitar, sehingga bisa meminimalisir terjadi hal-hal tidak diinginkan. Toxic gas detector ini memiliki beberapa ciri khas, yaitu tube detector (pendeteksi kapsul), deteksi badge, deteksi portable (mudah dibawa dan dipindahkan). Fixed system yang terpasang secara permanen. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai model-model toxic gas detector dan cara kerjanya, sebagai berikut:
- Detector Kapsul
Dalam prosesnya akan menghasilkan perubahan warna yang disebabkan kontak antara bahan pendeteksi (serbuk kimia) dengan hidrogen sulfida. Pada model ini, panjang area yang berubah warnanya dikalibrasi jadi ukuran kosentrat.
- Detector Jinjing
Mengusung prinsip kerja dengan electrochemical sensor serta diatur oleh dua elektroda yang terletak pada elektrolit dan ditutup membran sehingga memungkinkan gas masuk dalam detector. Reaksi yang dihasilkan detector jinjing adalah berupa arus listrik. Semakin besar gas kosentrat yang masuk, maka akan mempengaruhi kecepatan reaksi elektrokimia dan besaran aliran listrik.
- Detector Sistem Terpasang
Supaya situasi tempat kerja sesuai dengan persyaratan dan standar berlaku, maka perlu dilakukan monitoring secara berkala. Tujuannya adalah untuk memantau perubahan keadaan tempat kerja serta memastikan kesehatan dan keamanan para pekerja dalam melakukan kegiatannya.
2. Flammable/Combustible, Explosimeter Gas Detector
Gas detector jenis ini bisa mendeteksi sekaligus mengukur kandungan uap atau gas dari zat yang mudah terbakar maupun menyebar di udara, sehingga membahayakan orang-orang disekitarnya. Hasil pengukuran menggunakan Explosimeter gas detector ditampilkan dalam bentuk persen (%) dengan Lower Explosive Limit. Kamu juga dapat melihat meter dalam skala persentase. Umumnya ditunjukkan dalam bilangan LEL dengan rentang angka 0% - 100%.
Explosimeter gas detector dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
- Fixed System
- Portable System
3. Oxygen Analyzer Gas Detector
Oxygen analyzer gas detector adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur konsentrasi oxigen dalam suatu area atau lokasi. Tujuan penggunaan oxygen analyzer adalah memproteksi petugas dari risiko kekurangan oksigen, terutama pada aktifitas pekerjaan ruang terbatas. Uji coba oxygen analyzer dilakukan sebelum masuk ke vessel maupun ruang hampa yang tidak memiliki sirkulasi udara atau area dengan kandungan gas inert dan nitrogen.
4. Combination Gas Detector
Tipe ini juga disebut sebagai multi gas detector. Berdasarkan namanya, combination gas detector yang artinya mengkombinasikan teknologi ionisasi atau fotolistrik dan detektor karbon monoksida untuk melindungi petugas dari risiko terpapar asap serta CO (Karbon Monoksida). Pada penerapannya, combination gas detector tersedia dalam 2 model, yaitu:
- Model konvensional (tidak terhubung ke internet)
- Model pintar (terhubung ke internet)
Nah, itulah penjelasan diatas lebih dalam mengenai gas detector untuk keselamatan kerja. Pastikan gas detector yang kamu gunakan sudah menyesuaikan kebutuhan pekerjaan kamu supaya dapat berfungsi dengan maksimal sehingga memastikan lingkungan kamu bebas dari risiko gas berbahaya. Sahabat Safety bisa membeli Gas Detector untuk keselamatan kerja di Shopee Safety World atau Tokopedia Safety World
Related Posts